Menurut saya......
Inti dari sebuah perjalanan adalah bukan pada seberapa tinggi dan banyak gunung yang didaki, bukan seberapa banyak pantai indah yang dikunjungi, dan bukan seberapa banyak kota wisata yang didatangi.
Inti dari sebuah perjalanan adalah bagaimana menikmati perjalanan tersebut, yang didalamnya terdapat senang dan susah.
Ada banyak cara untuk menghabiskan uang Rp 200.000
Para pecinta yang mengajak pacarnya untuk makan malam
Para pelajar yang membeli buku
atau para pemuda/pemudi yang membeli pakaian baru
Untuk kali ini, saya tidak berada pada list diatas. Saya menikmati uang Rp 200.000 untuk menambah catatan perjalanan saya di Pulau Jawa. Tepat tanggal 6 Juli 2013, saya pergi ke Dieng bersama beberapa teman yang berasal dari Medan. Komposisinya adalah 6:2, 6 perempuan dan 2 lelaki. Selain saya, lelaki itu adalah Imam.
Biasanya, jalan menuju Dieng bisa dilalui melalui Wonosobo. Tapi kali ini tidak demikian, karena ada beberapa titik jalan di Jalan Dieng yang rusak/longsor, jalur Wonosobo-Dieng tidak bisa dilewati. Oleh karena itu harus melalui jalur alternatif, yakni Banjarnegara-Dieng. Kami berangkat dari Jogja sekitar jam 17.30-18.00 dan sampai di Dieng sekitar jam 01.00.
Berikut adalah gambar dari Google Maps untuk jalur yang umumnya dilewati (Wonosobo-Dieng), dan jalur alternatif yang kami lewati (Banjarnegara-Dieng).
Gambar 1. Jalur Yogyakarta-Wonosobo-Dieng
Gambar 2. Jalur Yogyakarta-Banjarnegara-Dieng
Pada umumnya, Yogyakarta-Dieng bisa ditempuh selama 3-4 jam jika melewati Wonosobo. Namun karena ini melewati jalur alternatif, akhirnya memakan waktu 7 jam. Selain karena jalanan yang kecil dan banyak lubangnya, lamanya waktu perjalanan disebabkan oleh kami yang tidak tau arah perjalanan (sering kebingungan kalau ketemu persimpangan).
Kami tiba di Dieng dinihari, udara yang sangat dingin mengakibatkan badan menggigil tiada henti. Walaupun sudah dinihari, kami tidak langsung tidur, karena ingin melihat sunrise di Bukit Sikunir. Sambil menunggu waktu berangkat ke Bukit Sikunir, kami buat mie instan untuk mengganjal perut dan menghangatkan badan.
Kurang lebih pukul 03.00, kami berangkat menuju Bukit Sikunir. Perjalanan yang gelap dan dingin ditempuh <20 menit dari penginapan hingga parkiran di kaki Bukit Sikunir. Setibanya di parkiran tersebut, ternyata sudah ramai orang yang duluan sampai. Kami sewa sebuah senter seharga Rp 5.000 untuk menerangi perjalanan dari kaki Bukit menuju Puncak (kondisi jalan gelap gulita, maklum ini mau mendaki bukan ke mall :p).
Berikut adalah foto-foto ketika sudah sampai di Puncak Bukit Sikunir dan ketika menuruninya.
Gambar 3. Pemandangan ketika baru sampai di Puncak Sikunir
Gambar 4. Mataharinya mulai naik
Gambar 5. Para wisatawan yang menanti Golden Sunrise Sikunir
Gambar 6. Pemandangan ketika turun dari Puncak Sikunir
Gambar 7. Pemandangan ketika turun dari Puncak Sikunir
Gambar 8. Pengumuman larangan oleh Perum Perhutani
Gambar 9. Baskom koin tak bertuan
Gambar 10. Sebuah danau di kaki Bukit Sikunir
Gambar 11. Tips naik Puncak Sikunir
Seusai mendaki Bukit Sikunir, kami menuju ke penginapan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisata lainnya. Sekitar jam 12.30-13.00 kami menuju ke Dieng Plateau Theater (DPT), tapi sebelumnya mampir dulu di warung makan nasi padang. Bisa dipastikan seluruh makanan di Dataran Tinggi Dieng itu dingin, kecuali kuah bakso, mie ayam, dan nasi yang ada dalam rice cooker. Mau tidak mau, suka tidak suka, nasi padang yang kami makan itu adalah makanan yang paling enak selama di Dieng (menurut saya, dan emang sebelumnya cuma makan mie instan aja :P).
DPT itu semacam bioskop, film yang ditayangkan adalah dokumentasi mengenai Dataran Tinggi Dieng. Film tersebut berdurasi kurang lebih 26 menit, dan menyajikan informasi yang sangat menambah wawasan.
Setelah selesai di DPT, kami menuju telaga warna yang lokasinya berdekatan dengan DPT. Tidak banyak yang bisa dilakukan di telaga warna, jadi setelah mengambil beberapa foto, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan, yaitu ke kawasan Candi Arjuna.
Di kawasan Candi Arjuna, terdapat 3 pasukan teletubbies dan beberapa pasukan garong. Mereka ada disitu bukan untuk berperang, melainkan menyediakan jasa foto bareng. Untuk pasukan teletubbies, 2 kali foto dikenakan biaya Rp 5.000, sedangkan untuk pasukan garong saya tidak tau, karena tidak ada berfoto dengan pasukan garong :D.
Berikut foto-foto di Telaga Warna dan kawasan Candi Arjuna
Gambar 12. Selamat datang di DPT
Gambar 13. Telaga Warna
Gambar 14. Selamat datang di kawasan Candi Arjuna
Gambar 15. Foto bareng pasukan teletubbies
Gambar 16. Candi Arjuna dan beberapa candi lainnya
Gambar 17. Lupa namanya apa :D
Tujuan lokasi wisata yang terakhir adalah kawah Sikidang, kami cuma beberapa menit saja disini, karena bau belerangnya yang cukup menyengat. Berikut foto ketika di kawah Sikidang.
Gambar 18. Kawah Sikidang
Kawah Sikidang menutup perjalanan kami di Dieng, selanjutnya kembali pulang melalui jalur yang sama seperti ketika pergi.
Tips pergi ke Dieng :
1. Siapkan jaket, sarung tangan, dan kaos kaki kalau tidak tahan dingin. Kabarnya, di Bulan Agustus, Dieng dinginnya bisa sampai titik beku. bbrrrrrrr
2. Jalur Wonosobo-Dieng baru bisa dilewati kendaraan roda 4 diatas tanggal 31 Juli 2013, jadi untuk yang mau pergi ke Dieng melalui jalur alternatif (banjarnegara) harus lebih teliti melihat penunjuk jalan, agar tidak tersesat.
3. Manfaatkan GPS semaksimal mungkin
4. Ada baiknya makan >2 jam sebelum ke Puncak Sikunir. Usahakan untuk tidak makan mie instan. Sudah terbukti, saya makan mie instan sebelum ke Puncak Sikunir, ketika mendaki, kepala rada oyong, dan perut tetep aja keroncongan :D.
5. Bawa senter, biar tidak perlu sewa ketika ke Puncak Sikunir.
6. Bawa minum biar ga kehausan ketika sampai di puncak.
7. Jangan buang sampah sembarangan.
Biaya-biaya :
1. Penginapan di Dieng berkisar Rp 25.000-50.000 per malam (paket ekonomis).
2. Masuk lokasi wisata (Telaga Warna, Kawasan Candi Arjuna, dan Kawah Sikidang) Rp 20.000 (tiket terusan).
3. Biaya parkir di Dieng rata-rata Rp 3.000 per lokasi wisata.
4. Biaya makan relatif, tergantung lauk.
5. Naik mobil dari Yogyakarta-Banjarnegara-Dieng. Biaya bensinnya Rp 300.000 (bisa dipakai selama 2 hari).
0 komentar:
Posting Komentar