Regresi adalah studi bagaimana satu variabel
dependen dipengaruhi oleh satu atau lebih dari variabel lain yaitu variabel
independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi nilai
rata-rata variabel dependen didasarkan pada nilai variabel independen yang
diketahui. Dengan demikian, tujuan utama regresi adalah untuk memprediksi nilai
variabel dependen berdasarkan satu atau lebih variabel independen (Widarjono,
2010).
Berdasarkan banyaknya variabel independen, regresi
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu regresi sederhana dan regresi berganda.
Regresi sederhana hanya terdiri dari satu variabel independen, sedangkan
regresi berganda terdiri dari dua atau lebih variabel independen. Secara
matematis, dapat dituliskan sebagai berikut :
Regresi sederhana Regresi berganda
Y = a + BXi + e Y = a + B1X1
+ B2X2 + B3X3 + . . . . .+BKXK
+ e
Dimana:
Y =
Dependen variabel
Xi,X1,X2,X3,…,Xk = Independen variabel
e =
Error
Tulisan kali ini mengenai analisis regresi sederhana menggunakan Ms. Excel. Variabel dependennya
adalah selisih hasil usaha koperasi (Y), sedangkan untuk variabel independennya
adalah Jumlah anggota koperasi (X).
Sebagaimana
diketahui bahwa koperasi didirikan oleh sekumpulan orang (minimal 20 orang)
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (individu), kelompok (seluruh anggota), dan
masyarakat luas. Meskipun Koperasi tidak Profit Oriented, Koperasi tetap membutuhkan Profit untuk keberlangsungan aktivitasnya. Secara singkat, saya menduga bahwa jumlah anggota koperasi berpengaruh terhadap profit koperasi (dalam hal ini selisih hasil usaha koperasi).
Hipotesis
saya adalah :
H0: µi
= 0,
Jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap selisih hasil usaha
H1: µi ≠ 0,
Jumlah anggota berpengaruh terhadap selisih hasil usaha
Langkah-langkah berikut adalah cara untuk membuktikannya (Analisis regresi sederhana menggunakan Ms. Excel).
1. Masukkan (input) data Selisih Hasil Usaha (Y) dan Jumlah
Anggota (X)
2. Klik Data -> Data Analysis -> Regression
3. Blok dan lalu masukkan ke kolom Y dan kolom X (disesuaikan)
4. Centang ‘Label’ untuk menampilkan nama variabel pada
hasil analisis. Sebaliknya, jika tidak ingin memunculkan,
tidak perlu dicentang.
5. Klik ‘Ouput Range’ untuk menempatkan hasil analisis pada worksheet yang sama. Namun, jika ingin berbeda worksheet, klik ‘New Worksheet Ply'.
6. Centang ‘Residual’, ‘Standardized Resiudals’, ‘Residual Plots’, ‘Line Fit Plots’.
7. Klik Ok
8. Maka muncul hasil analisis regresi sederhana. Kemudian lihat nilai-nilai pada tabel berikut
ini:
a. Regression Statistics (Baris R Square dan Baris Adjusted
R Square)
b. ANOVA (Kolom F dan Kolom Significance F)
c. Tabel di bawah tabel ANOVA (Kolom coefficients (intercept dan Jumlah anggota) dan Kolom P-value (intercept dan
Jumlah anggota))
Penjelasan. . . . . .
a. Regression Statistics (Baris R Square dan Baris Adjusted R Square)
Nilai
koefisien determinasi (R Square)
menunjukkan presentase variabel dependen (Selisih Hasil Usaha) yang dapat dijelaskan
atau dipengaruhi oleh variabel independennya (Jumlah Anggota). Hasil analisis menunjukkan
bahwa nilai R Square sebesar 0,23,
yang berarti bahwa 23% variasi atau perubahan Selisih Hasil Usaha dapat dijelaskan oleh variasi atau perubahan
dari Jumlah Anggota. Sedangkan sisanya sebesar 77% dijelaskan oleh variabel lain
diluar model.
Nilai
koefisien determinasi (Adjusted R Square) menunjukkan presentase variabel
dependen (Selisih Hasil Usaha) yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independennya (Jumlah Anggota). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
Adjusted R Square sebesar 0,21, yang berarti bahwa 21% variasi atau perubahan Selisih
Hasil Usaha dapat dijelaskan oleh variasi
atau perubahan dari Jumlah Anggota. Sedangkan sisanya sebesar 79% dijelaskan
oleh variabel lain diluar model.
R Square dan Adjusted R Square adalah
hal yang sama namun berbeda manfaat. Kedua hal tersebut sama-sama menunjukkan
presentase variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel independennya. Bedanya,
R Square
lebih baik digunakan untuk regresi sederhana. Alasannya, setiap tambahan satu variabel independen, maka R square akan meningkat tanpa memperhatikan
apakah variabel independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen atau tidak. Sementara itu, Adjusted R Square digunakan pada analisis regresi
berganda. Alasannya, nilai Adjusted R Square tidak akan meningkat apabila variabel independen yang
ditambahkan ke dalam model tidak berpengaruh secara signifikan.
b. ANOVA (Kolom F dan Kolom Significance F)
Kolom F dan Significance digunakan (Uji F) untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen (secara simultan) dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.
Ada dua cara yang umumnya dilakukan dalam uji ini, yaitu melihat nilai
signifikansi F (F Sig.) dan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
Berhubung tulisan ini mengenai regresi sederhana, maka definisi Uji F adalah untuk mengetahui apakah Jumlah Anggota mempunyai pengaruh terhadap Selisih Hasil Usaha.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai significance F lebih kecil dari tingkat
kepercayaannya (0,003 < 0,05) dan nilai F hitung (9,15) lebih besar
dari F tabel (4,14). Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa Jumlah Anggota berpengaruh signifikan terhadap Selisih Hasil Usaha.
c. Tabel di bawah tabel ANOVA (Kolom coefficients (intercept dan Jumlah anggota) dan Kolom P-value (intercept dan Jumlah anggota))
Coefficients intercept = 1575889,39, P-value = 0,47
Coefficients jumlah anggota = 35606,66, P-value = 0,003
Secara Matematis, dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = 1575889,39 + 35606,66X + e
Kolom P-value digunakan (Uji t) untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai P-value lebih kecil dari tingkat kepercayaannya (0,003 < 0,05). Oleh karena itu, H0 ditolak, sehingga kesimpulannya adalah Jumlah anggota berpengaruh terhadap selisih hasil usaha.
H0: µi = 0, Jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap selisih hasil usaha
H1: µi ≠ 0, Jumlah anggota berpengaruh terhadap selisih hasil usaha
Nilai koefisien X sebesar 35606,66 memiliki arti bahwa setiap pertambahan jumlah anggota sebanyak 1 unit (orang) maka selisih hasil usaha akan meningkat Rp. 35.606.66.
Nb: Kelemahan dari regresi sederhana dalam tulisan ini adalah bahwa pada kenyataannya, selisih hasil usaha tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah anggota. Masih banyak variabel lain.
Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih. Saya memperoleh inspirasi untuk membuat tulisan ini melalui http://statistikian.blogspot.com/2012/08/analisis-regresi-dalam-excel.html.
Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih. Saya memperoleh inspirasi untuk membuat tulisan ini melalui http://statistikian.blogspot.com/2012/08/analisis-regresi-dalam-excel.html.
0 komentar:
Posting Komentar