Menulis. Menyebarkan. Saling menginspirasi.

Trip to Thailand: Mengapa ke Luar Negeri?


Mengapa jalan-jalan keluar negeri, kalau dalam negeri sendiri saja belum semua didatangi?

Percaya atau tidak. Beberapa jam sebelum take off dari Bandara Soeta menuju Don Mueang. Saya masih berpikir, kalau tiket di cancel, bisa atau tidak. Dan jika dapat return, uangnya akan saya pakai untuk jalan-jalan ke Banyuwangi. Iya. Saya sangat ingin mengunjungi Banyuwangi. Kawah Ijen dan Taman nasional Baluran. Tapi belum kesampaian. Kebanyakan wacana.

Akan tetapi, Alhamdulillah. Selain Banyuwangi, beberapa daerah wisata lain, khususnya di Pulau Jawa sudah dikunjungi.

Kenapa keluar negeri? Saya ingin mencoba suasana baru. Mengetahui bagaimana kehidupan dl luar sana. Bertemu orang-orang dengan kearifan/kebudayaan yang berbeda.

Dari segi edukasi, ceileh, saya ingin melatih kemampuan bahasa inggris. Dari segi realistis, jawabannya adalah untuk mengunjungi wilayah tertentu di Indonesia biayanya justru lebih mahal dibandingkan ke luar negeri.


Kenapa Thailand?


Tidak tau. Cita-cita saya adalah ke luar negeri. Meskipun hanya sekali seumur hidup (dalam hati, semoga bisa beberapa kali. Hehe). Itu saja. Negara mana. Benua mana. Tidak jadi pikiran.


Akan tetapi, untuk jalan-jalan kan butuh perencanaan dan persiapan. Ya meskipun tidak harus matang banget. Setelah mendengar cerita dari teman-teman yang pernah ke luar negeri, maka yang pas adalah Thailand. Dengan memperhatikan beberapa aspek, seperti keamanan, biaya hidup, jarak dari lokasi wisata satu ke yang lainnya, dan biaya tiket pesawat.

Dari segi ilmiah, ceileh, saya ingin mengerti kenapa Thailand bisa menjual beras harga Rp. 4.000 per kg ke Indonesia (saya baca tulisan di portal online). Tapi sayang, selama jalan-jalan, saya tidak menemukan jawaban. Yang ditemukan justru harga nasi kosong (plain rice), yakni 20 Baht. Hehe
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Juragan

Popular Posts