Menulis. Menyebarkan. Saling menginspirasi.

Rute Pendakian Gunung Andong

Ternyata,  mendaki gunung itu memang sangat menyenangkan . . .

Saya buka tulisan kali ini dengan ucapan Alhamdulillah. Saya meminta pada Allah SWT, minimal sekali aja selama menjalani kehidupan ini, bisa mendaki gunung. Gunung apa aja, tapi jangan terlalu tinggi hehe. Faktanya, saya diberi kesempatan untuk mendaki gunung untuk yang kedua kali, setelah pertamanya sukses mendaki Gunung Merapi.

Pendakian kali ini dalam rangka perpisahan beberapa teman Komunitas Akar Rumput karena sudah tiba waktunya untuk mengabdi di kampung halaman atau di wilayah lain sesuai penempatan kerja. Gunung Andong, sebuah gunung dengan ketinggian 1.726 mdpl menjadi pilihan. Tidak butuh persiapan yang rumit dan tidak perlu latihan fisik yang signifikan.

Total anggota tim yang berangkat adalah 10 orang, jadi diputuskan untuk menyewa tenda 2 unit. Satu unit berisi 6 orang, satunya lagi berisi 4 orang. Komposisi ini ditentukan berdasarkan gender anggota tim, karena yang berangkat adalah 6 pria dan 4 perempuan. Mengenai perlengkapan outdoor, tidak perlu khawatir, karena Jogja bisa disebut sebagai surga penyewaan. Berdasarkan pengalaman saya yang masih minim, alat-alat yang disewakan relatif komplit dan juga murah. Jadi bagi penikmat dataran tinggi, no worry be happy.

Setelah tanya sana sini, baca travel blog, dan sebagainya, disimpulkan bahwa dari Basecamp menuju puncak Gunung Andong atau biasa disebut Andong Peak membutuhkan waktu maksimal 3-4 jam. Relatif cepat bukan? Ya memang, karena Andong sendiri juga diberi julukan sebagai gunung bagi para pendaki amatiran.

Lantas, dimana sih Gunung Andong berada? Well, menurut Wikipedia, Gunung Andong ini terletak di Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan beberapa wilayah lain, yaitu Salatiga, Semarang dan Kota Magelang. Karena gunung itu luas, pasti dong lokasi awal pendakian (basecamp), nggak cuma satu aja. Ada beberapa dan di beberapa gunung mungkin malah banyak (apa iya ya? Kurang tau juga).

Kami memilih Dusun Sawit sebagai basecamp sebelum mendaki Gunung Andong. Kabarnya, jalur via Dusun Sawit adalah yang paling landai. Dari Yogyakarta menuju Andong, berdasarkan Gmaps, waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Rutenya seperti ini: Jalan Magelang – Kopeng – Pasar Ngablak – Dusun Sawit.

Awalnya kami berniat untuk berangkat di sore hari, sekitar pukul 17.00, namun karena kondisi cuaca yang hujan tanpa henti, kami putuskan menunggu reda, hingga akhirnya waktu keberangkatan menjadi pukul 19.00. Tepat ketika selesai sholat maghrib.

Durasi perjalanan tidak seperti yang direncanakan, terpaksa molor karena memang kenyamanan lebih penting daripada kecepatan. Agar nyaman, maka setiap anggota tim harus dipastikan tidak kelaparan apalagi terkantuk-kantuk. Sebuah warung pecel lele di Magelang menjadi lokasi pemberhentian sementara, untuk mengisi perut juga membeli bekal untuk nanti dimakan sebelum mendaki.

Urusan makan minum selesai, buang air sudah pada lega. Perjalanan kembali dilanjutkan.

Dari Jalan Magelang menuju Kopeng, jalanannya menanjak terus, ya sesekali dapat datar. Tapi ini penting bagi yang ingin ke Gunung Andong via Dusun Sawit, pastikan terlebih dulu bahwa kendaraan yang digunakan layak jalan dan sanggup nanjak. Kalau nggak, kasihan kendaraannya hehe.

Tiba di Dusun Sawit, langsung disambut dengan keramahan warga sekitar. Padahal saat itu sudah jam 23.00-an, tapi baik anak-anak sampai orang tua masih banyak ditemui. Saya pun jadi menduga, mungkin karena wilayahnya udah jadi lokasi pendakian, dan banyak pendaki yang muncaknya malam hari. Jadi warga sekitar sudah terbiasa begadang. Sekedar ngobrol sambil melihat pendaki lalu lalang.

Ketika masuk Dusun Sawit, kamu juga akan langsung disambut oleh banyaknya rumah untuk tempat istirahat. Tinggal Pilih karena semua rumah pintunya terbuka. Artinya, mereka memang siap untuk menyambut wisatawan atau pendaki. Ketika saya tanya, rumah ini memang disiapkan untuk shelter para pendaki atau wisatawan. Bukanya 24 jam per 7 hari alias buka terus. Eh tapi, kalau Bapak atau Ibu pemilik rumah ada kegiatan, beda cerita lagi ya.

Kami memutuskan untuk istirahat sebentar di rumah paling ujung, tepat sebelum titik awal pendakian. Pintu rumahnya terbuka dan didalamnya sudah ada beberapa mas-mas yang sedang asyiknya ngobrol. Ketika meihat sekeliling rumah, eh baru sadar, ini rumah bukan Cuma tempat istirahat, tapi juga bisa mesan makan dan minum. WAAAH. MERDEKAAA. Kemerdekaan sejati bagi para penikmat mi instan rebus dikala kedinginan melanda.

Ohiya, Dusun Sawit ini sudah berada pada ketinggian 1.000-an lebih mdpl ya teman-teman. Jadi better for you untuk kenakan jaket tebal kalau nggak mau kedinginan.

Urusan perut sudah selesai, beberes dan kamar mandi juga udah, tiba waktunya memulai pendakian. Dari Basecamp menuju Puncak Gunung Andong, akan melewati Pos 1, Pos 2, hingga kemudian puncak. Kurang lebih seperti gambar di bawah ini, yang saya kutip dari web pendaki.info.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Basecamp – Pos 1
Mulai pendakian via Dusun Sawit berarti kamu akan berjalan menelusuri jalan yang sudah di semen dimana sekelilingnya adalah ladang penduduk, hingga nantinya tiba di gapura pendakian Gunung Andong. Gapuranya eye catching, sempatkan diri untuk berfoto ya.




Setelah dari Gapura, masih akan berjalan di atas jalanan yang udah di semen, dan beberapa meter kemudian disambut oleh beberapa anak tangga yang memang dibentuk untuk memudahkan para pendaki.

Dari gapura menuju pos satu, jalanan relatif landau, meskipun tetap membutuhkan tenaga lebih. Terutama di malam hari.



Tidak sampai sejam, kamu akan tiba di pos 1. Ditandai dengan adanya plang Pos 1 dan sebuah gubuk kayu yang berada pada tanah datar. Meskipun kamu kuat alias strong, disarankan untuk istirahat sebentar. Chit chat bareng temen sambil menikmati suasana di sekitar. Karena di pos satu ini sudah masuk wilayah hutan pinus, jadi suasanya teduh dan menenangkan banget.


Pos 1 – Pos 2
Boleh dibilang jarak dari titik pemberhentian satu dan lainnya tidak begitu jauh di dalam rute pendakian Gunung Andong Via Dusun Sawit. Jika Basecamp ke Pos 1 tidak sampai sejam, begitu juga halnya Pos 1 menuju Pos 2.


Sekeliling jalan didominasi oleh hutan pinus. Jalanan relatif landai. Namun tetap harus awas, karena tidak jarang tanahnya licin.


Di pos 2 ini juga ada gubuk, jadi bisa kembali berisitrahat, jika memang diperlukan. Viewnya lebih indah dibandingkan pos 1, jadi nggak ada salahnya mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Bener gak?

Pos 2 – Puncak Andong (Andong Peak)

Pendakian dari Pos 2 menuju Puncak Andong, di tengah rute ini kamu akan menemukan sumber air. Bisa diminum. Segar dan manis rasanya.

Setelah melewati pos 2, artinya kamu mulai menjauh dari hutan pinus. Kemudian, di sisi kiri, kamu akan melihat betapa indahnya Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, serta hamparan ladang sengkedan dan warna warni pemukiman warga.



Pos 2 sampai Puncak Andong membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam (ini kalau jalan santai).

Ketika tiba di Puncak Gunung Andong, kamu jangan heran jika melihat ada warung dan kemudian para pendaki keluar masuk membawa makanan atau minuman. Ya bener, di Puncak Andong, kurang lebih ada tiga warung haha. Banyak ya

Setiap warung punya pangsa pasarnya masing-masing. Ada yang di berada di tengah puncak, sisi timur, dan sisi barat.

Emang harga jualnya sama dengan di bawah? Oh tentu beda dong teman-teman. Secara ada biaya transportasi dan sebagainya kan untuk mengangkut logistik itu ke ketinggian 1.726 mdpl.

Harganya memang beda, namun tidak beda jauh. Mungkin perbedaannya hanya 2 sampai 3 ribu tergantung jenis makanan atau minumannya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Itu tadi singkat cerita mengenai pendakian dari Basecamp hingga Puncak Gunung Andong. Kita lanjur ceritanya lagi ya.

Ketika tiba di Andong Peak 1.726 mdpl, saya bisa pastikan bahwa kamu pasti sangat bersyukur. Pemandangannya indah banget, terlebih kalau cuaca cerah. Kamu putar badan 360 derajat, itu isinya deretan gunung-gunung. Mulai Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.

Kalau malam hari, kamu bisa lihat bukit bintang. Bukan bintang di bukit ya, tapi itu lhoo, lampu-lampu pemukian warga dan jalanan.

Udara yang sejuk, tumpukan awan yang menyelimuti gunung, birunya langit dan hijaunya dedaunan, suasana ini yang akan membuatmu ingin kembali mendaki gunung. Meskipun kaki pegal, punggung merasa keberatan memikul tas carrier, dan momen-momen capek tapi pantas lainnya.

Sekian.




Share:

2 komentar:

  1. Mantap, memang Gunung Andong cocok buat para pendaki pemula, apalagi tracknya sebagian sudah terfasilitasi dengan baik. Di puncak pun terdapat warung yang menjual berbagai makanan, sehingga tak perlu lagi tuh untuk capek-capek membawa bekal yang berat.

    BalasHapus

Juragan

Popular Posts