Bingung mau kemana merayakan tahun
baruan, akhirnya Bang Kurniawan menawarkan ke Bandung. Saya, Imam, dan Bang Wahyu dengan
respon yang cepat langsung meng-iyakan.
Kami (Saya, Imam, Bang Kurniawan)
berangkat pagi dari Kontrakan di Jalan Kaliurang Km 7,8 Yogyakarta, kemudian
menjemput Bang Wahyu di kosannya (dekat kampus). Perjalanan menuju Bandung
ditempuh menaiki sepeda motor, saya dan Imam naik Mio, sementara Bang Kurniawan
dan Bang Wahyu naik Smash.
Karena Yogyakarta ke Bandung itu jarak yang jauh, kami singgah terlebih dulu ke Jogja Chicken untuk beli bekal, kemudian mengisi bensin motor.
Setelah beberapa jam perjalanan,
tibalah kami di Banjarnegara, perut yang kosong dan mulut yang kering menjadi
pertanda harus berhenti. Akhirnya kami berhenti di salah di sebuah warung
kecil yang menjual es dawet.
Seusai istirahat (makan + minum), kami sempatkan untuk mengambil beberapa foto untuk dokumentasi perjalanan.
Seusai istirahat (makan + minum), kami sempatkan untuk mengambil beberapa foto untuk dokumentasi perjalanan.
Gambar
2. Dokumentasi a.k.a waktunya narsis
Perjalanan ditempuh hampir satu harian, dari yang berangkat pagi hingga akhirnya tiba di Lembang pada malam hari. Lho kok Lembang? Iya, selama berlibur di Bandung kami nginapnya di Lembang, di rumah temannya Bang Kurniawan (hemat pengeluaran :D)
Esok hari tiba --saatnya menjadi anak gaul hahaha--. Perjalanan wisata dimulai dari
Lembang ke Kota Bandung (kota yang terkenal akan industri kreatifnya). Di Bandung kami mengunjungi beberapa distro/FO di salah satu jalanan (saya lupa namanya, tapi hampir di sepanjang jalan itu isinya distro/FO semua). Walaupun banyak pakaian/sendal/sepatu/ikat pinggang berkualitas dengan desain yang bagus, apa daya kantong berkata lain, akhirnya cukup membeli barang yang dibutuhkan aja XD.
Gambar
3. Dalam perjalanan menuju Bandung
Gambar
4. ‘Nampang’ di depan distro
Belum cukup menjadi anak gaul dengan
berkunjung ke distro/FO, kami melanjutkan perjalanan menuju Ciwalk. Di dalam Ciwalk, ada satu toko yang menjual merchandise original band-band sepeti A7X, BVMF, dll. Bahan kainnya oke punya, dan harganya pun tidak terlalu mahal (jika dibandingkan dengan harga di Yogyakarta). Namun apa daya, kasih tak sampai hahaha. Dompet kembali berkata lain, saya cuma bisa kasih komentar aja kalau merchandisenya keren-keren, bahan bajunya bagus, bla bla bla. dan kemudian meninggalkan toko itu.
Namun di antara kami, hanya saya yang merasakan itu. Karena yang menyukai A7X dan BFMV itu hanya saya dan Imam, sementara Bang Kurniawan dan Bang Wahyu ngga. Kalau saya hanya bisa kasih komentar, lain halnya dengan Imam. Dia membeli satu baju A7X, senangnnyaaa
Seusai berkeliling di Ciwalk, kami berkunjung ke Jalan Asia Afrika. Ketika kami sampai sana, ternyata sedang diadakan betapa sebuah ada acara mengenai Bandung gitu (saya ga tau nama festivalnya). Jalan Asia Afrika menjadi penutup perjalanan kami pada hari itu.
Gambar
5. Setibanya di Jalan Asia Afrika
Tiba keesokan hari, yaitu hari kedua. Tujuan perjalanan kami adalah Ciwidey, dataran tinggi yang ada di Selatan Bandung. Perjalanan menuju Ciwidey tidak semudah mengunjungi berbagai
distro/FO ataupun Ciwalk, untuk sampai kesana kami harus melewati kebun teh,
hutan, dan jalanan yang sepi.
Pada awalnya kami mengira sedang tersesat, tapi ga berapa lama kemudian setelah melewati kebun teh, hutan, dan jalanan yang sepi itu kami sampai di Ciwidey. Perjalanan yang panjang, berbelit, dan sepi itu terbalaskan dengan pemandangan kawah putih yang cakeeeup dan suasana yang adem.
Kawah putih itu lokasi yang bagus buat foto, suasana dan pemandangannya oke punya. Gak heran banyak pasangan muda-mudi yang foto pre-wed disana.
Gambar
6. Di tengah-tengah kebun teh
Gambar
7. Tiba di kawah putih
Setelah puas melihat kawah putih, tibalah kami pada tujuan utama, yaitu merayakan malam pergantian tahun baru. Dari kawah putih kami menuju jalan Dago, untuk merasakan bagaimana perayaan pergantian malam tahun baru di pusat Kota Bandung.
Sebenarnya
sama aja pergantian tahun baru dimanapun, baik itu di Yogyakarta ataupun di Bandung. Adanya
kembang api, motor yang ‘geber-geber’ dan suara klakson yang pecah ke langit
untuk menambah meriah perayaan.
Gambar
8. Perayaan tahun baru
Tujuan utama
ke Bandung sudah terpenuhi semuanya, baik itu merayakan tahun baru, berkunjung
ke distro/FO, dan Ciwidey (kawah putih). Kondisi pulang berbeda dengan berangkat, ketika berangkat tas terasa ringan. Sebaliknya, ketika pulang dan tas menjadi berat karena berisi pakaian-pakaian yang dibeli XD
Perjalanan Jogja – Bandung ini menjadi
perjalanan pertama saya dan Imam di Jalanan antar provisni di Pulau Jawa. Sementara Bang Kurniawan dan Bang Wahyu?
Mereka sudah sering jalan-jalan.
Sebelum sampai di Jogja, kami sempatkan untuk mengambil foto di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ini dia Foto-fotonya (:
Sebelum sampai di Jogja, kami sempatkan untuk mengambil foto di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ini dia Foto-fotonya (:
0 komentar:
Posting Komentar